Bizard: Cita-citaku Jadi Pemadam Kebakaran


Sejak lama, kala ditanya tentang cita-citanya, Bizard menjawab dengan percaya diri bahwa kelak nanti akan menjadi petugas pemdam kebakaran. "Bizard kalau dah besar mau jadi apa?", tanyaku. Segera dijawabanya: "pemadam kebakaran".

Pemilihan cita-citanya, saya yakini karena konsumsi video di youtube yang digelutinya selama ini. Bizard "keukeh" dengan masa depannya ini, bahkan tawaran saya untuk mengubahanya seperti menjadi tentara, atau dokter, ternyata tak digubrisnya sama sekali.

Gayung bersambut, di PAUD hadir program kunjungan ke kantor pemadam kebakaran. Kepastian ini saya dapatkan dari mama-nya Bizard beberapa minggu sebelumnya, dan sejak itu, bahasan soal pemadam kebakaran menghiasi hari-hari menuju 15 Desember 2022.

Setelah persiapan akhir dimalamnya, Kamis pagi, sudah siap menuju lokasi yang ditunggu-tunggu selama ini. Sesampainya disana, acara bersama petugas pemadam kebakaran baru saja di mulai. Paparan tentang pengetahuan alat dan kegunaannya di sajikan secara ringan, dan seluruh anak PAUD menyimak dengan dengan baik. Oya, tak lupa, Sakti sang kakak turut ikut dalam program ini.

Dijelaskan bahwa petugas pemadam kebakaran "menolong apa saja dan siapa saja", salah satunya tentang penyelamatan ular. Kesempatat ini, ditampilkan ular sanca sebagai salah satu pembuktiannya, dan Bizard berani untuk menyentuhnya. 


Soal hewan yang diselamatkan, Sakti sang kakak tak ketinggalan, dia menyambangi monyet pantai (monpai). Berbeda dengan Bizard, Sakti dilarang untuk menyentuhnya, bahkan hanya sekedar untuk mendekat. "Monpai-nya galak!", sebut salah satu anggota petugas pemadam kebakaran. Monpai yang tidak lagi lucu itu, diikat rantai disebuah tiang pada salah satu sudut yang dimuka gedung tertulis besar "PANTANG PULANG SEBELUM PADAM".

Selain simulasi penyelamatan, anak PAUD berkumpul menggunakan jas hujan masing-masing yang sudah disiapkan dari rumah. Disalah satu aksi menyemprot untuk memadamkan api, petugas melakukan aksi "main" sehingga anak-anak juga orang tua yang berada disekitarnya, mendapat asupan percikan air yang membuat busana mereka merasakan sejuknya air dipagi hari.


Bagian yang paling ditunggu-tunggu ialah naik mobil pemadam kebakaran, dan yang kerennya ialah sirine dan lampunya dinyalakan, meraung-raung!. Sensasi dahsyat ini dirasakan oleh mereka yang mengikutinya, dan cerita Bizard di rumah, pada moment inilah yang selalu diulang-ulang. Raut wajah berbinar-binar saat deskripsikan mobilnya, bagaimana rasanya diatas mobil pemadam kebakaran, suara sirine juga kilauan lampunya, menandakan bahwa apa yang dialaminya di Kamis pagi ini terkoneksi erat dengan cita-citanya yang tetap dipertahankannya hingga kini.

Kemampuan berceritanya, dan penjiwaan dalam menguraikannya, sang penyimak terpaku juga terpukau denganmu, Bizard. Itulah yang saya rasakan Kamis petang hingga Isya saat duduk didepan anak umur 4 tahun ini saat mengisahkan pengalamannya di markas pemadam kebakaran. 

Pengalaman lainnya yang tak kalah menariknya juga, setelah dari markas tersebut, mama-nya mengajak mereka naik angkot (angkutan kota) menuju tempat untuk sebuah keperluan. Untuk kali pertama ini, Bizarad dan Sakti naik angkutan umum jenis angkot...hehe...ya, setelah sekian lama berniat, ternyata mamanya yang mengeksekusi realisasi rencana kami. Anak-anak senang !.

Asyyiikk !!!!



 




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama